Jika membicarakan tentang cinta tidak akan pernah ada
akhirnya karena cinta merupakan pengalaman emosional yang paling berharga dan
tidak terlupakan bagi kebanyakan orang keberadaan cinta di kehidupan
sehari-hari begitu di agungkan dan di tinggikan,sebagaimana halnya dengan apa
yang penulis sajikan pada artikel yang telah berlalu sebelumnya yaitu C.I.N.T.A: Menurut teori cinta segitiga bagian 1 disana penulis berbagi pengertian dan pengetahuan mengenai apa
itu cinta menurut pandangan ilmu pengetahuan.
Penulis meyakini bahwa cinta itu sama sekali sulit untuk di
defenisikan atau di terjemahkan maupun di jelaskan melalui atau dengan keilmuan
karena cakupan tentang cinta sungguh luas maknanya. Pada artikel kali ini
penulis akan membagikan kelanjutan dari penyajian sebelumnya dan penulis
memiliki keyakinan bahwa artikel kali ini merupakan salah satu yang
ditunggu-tunggu oleh pembaca maka dari itu penulis akan langsung pada inti
sari,berikut ini adalah sajian dari penulis.
2. Gairah
Komponen gairah adalah dorongan yang mengarahkan pada suatu
emosi yang kuat dalam hubungan cinta,contoh jika dalam hubungan cinta romantis
ketertarikan fisik dan seksual mungkin adalah hal yang utama, namun motif-motif
lainnya seperti memberi perhatian dan keinginan untuk diberi
perhatian,kebutuhan akan penghargaan dan keinginan untuk mendominasi pasangan
mungkin juga dapat terlibat.
Kebanyakan orang beranggapan bahwa gairah adalah hal-hal
yang berkaitan dengan seksual tapi setiap bangkitnya aspek psikofisiologis pada
seseorang dapat dikatakan sebagai pengalaman gairah,misalnya individu dengan
kebutuhan kasih sayang yang tinggi mungkin akan merasakan pengalaman gairah
dari orang yang memberikan kasih sayang tersebut.
Gairah adalah ekspresi dari hasrat dan kebutuhan seperti
harga harga diri,kasih sayang,dominasi dan kebutuhan seksual,tingkatan dari
setiap kebutuhan ini berbeda-beda pada
setiap individu,situasi dan jenis hubungan cinta yang dijalani. Gairah dalam
cinta cenderung berinteraksi dengan keintiman bahkan saling menudukung satu sama
lain bahkan terkadang gairah itu sendiri dapat dibangkitkan melalui
keintiman,gairah adalah hal yang pertama kali muncul dalam suatu hubungan
tetapi keintimanlah yang membantu dalam memperkuat hubungan tersebut.
3. Komitmen
Komponen komitmen merupakan suatu keputusan yang diambil
oleh seseorang bahwa dia mencintai orang lain dan secara berkesinambungan akan
tetap mempertahankan cinta tersebut, hal ini merupakan komponen kognitif utama
dari hubungan cinta beberapa orang berkomitmen untuk mencintai orang lain tanpa
adanya pengakuan atas cinta mereka, seringkali komitmen muncul karena
adanya pemikiran yang logis.
Oleh sebab itu komponen ini sangat penting untuk melalui
masa-masa yang sulit demi mencapai masa yang lebih baik dan komitmen lah yang
dapat mempertahankan hubungan cinta disaat hubungan tersebut mengalami
masa-masa sulit. Komponen komitmen sendiri mempunyai dua aspek,yaitu jangka
pendek dan jangka panjang, aspek jangka pendek adalah keputusan untuk mencintai
seseorang sedangkan jangka panjang adalah upaya untuk mempertahankan hubungan
cinta tersebut, kedua aspek ini tidak harus dialami secara bersamaan, keputusan
untuk mencintai seseorang tidak menentukan munculnya keinginan untuk mempertahankan
hubungan.
Komponen komitmen berinteraksi dengan keintiman dan
gairah,bagi kebanyakan orang komitmen dihasilkan dari kombinasi keintiman dan
gairah peran dari ketiga komponen ini bervariasi jika dalam hubungan jangka
pendek khususnya cinta romantis,gairah berperan besar sedangkan keintiman
bersifat menengah dan komitmen merupakan komponen yang memiliki peran paling
terkecil. Sebaliknya jika dalam hubungan jangka panjang komitmen dan keintiman
justru yang berperan besar dan gairah merupakan komponen yang menengah bahkan
menurun seiring berjalannya waktu.
Ketiga komponen ini juga berbeda keberadaanya dalam berbagai
hubungan cinta,keintiman umumnya dari banyak hubungan cinta dimana jika
hubungan yang dimaksud tersebut seperti hubungan dengan orangtua,saudara,kekasih
atau teman dekat.
Gairah memiliki peran yang terbatas pada hubungan cinta
tertentu khususnya pada cinta romantis sedangkan aspek psikofisiologis yang
terdapat pada hubungan yang mengutamakan komitmen sangat kecil,keintiman ada
pada bagian menengah pada dalam keterlibatan dengan psikofisiologis.
Berdasarkan hasil analisa dari ketiga komponen tersebut
Stanberg mengidentifikasikan ada tujuh bentuk cinta,bentuk-bentuk cinta
tersebut adalah sebagai berikut:
Baca juga: C.I.N.T.A: Menurut teori cinta segitiga bagian 1
Bentuk-bentuk cinta
Ø
Menyukai
Bentuk cinta dimana terdapat unsur keintiman tanpa
melibatkan gairah ataupun komitmen,umumnya terdapat pada hubungan pertemanan
dan persahabatan baik sesama jenis maupun berlainan jenis kelamin,perasaan yang
umumnya muncul individu akan merasa dekat,saling terkait dan nyaman dengan
orang yang disukai tanpa adanya gairah atau komitmen untuk membentuk hubungan
jangka panjang. Terdapat ikatan secara emosional dengan orang tersebut tetapi
tidak ada keinginan untuk menghabiskan hidup dengan orang tersebut,ada
kemungkinan hubungan pertemanan akan menimbulkan gairah atau komitmen jangka
panjang tetapi kebanyakan hubungan pertemanan hanya sebatas perasaan suka.
Ø
Cinta Infatuasi
Bentuk cinta dimana hanya terdapat gairah semata tanpa
adanya keintiman maupun komitmen, umumnya terjadi pada cinta pada pandangan
pertama yang di dasari pada ketertarikan fisik yang mudah menghilang, jenis
cinta ini muncul karena peristiwa terpicunya gairah dan sekresi pada hormon dan
adanya ereksi pada organ genital seperti detak jantung meningkat ketika
memandang atau melakukan kontak dengan orang yang dijadikan subjek cinta ini.
Infatuasi ini muncul dengan sangat cepat namun sangat cepat juga menghilang.
Ø
Cinta Yang Kosong
Bentuk cinta ini memiliki elemen komitmen yang sangat tinggi
namun sama sekali tidak terdapat keintiman maupun gairah, contoh nyata umumnya
terdapat pada pasangan yang sudah menikah dalam jangka waktu yang lama misalnya
pada pasangan usia lanjut, pada masa ini hubungan cinta telah mencapai titik
kejenuhan masing-masing telah kehilangan keterkaitan emosional yang biasanya
ada pada pasangan intim juga tidak didapati ketertarikan fisik satu sama lain.
Pada beberapa pasangan jenis cinta ini sudah berada di tahap akhir dari sebuah
hubungan jangka panjang namun pada pasangan tertentu ini merupakan awal dari
sebuah hubungan jangka panjang.
Ø
Cinta Romantis
Bentuk cinta yang dimana didalamnya terdapat komponen gairah
dan keintiman yang kuat namun cenderung tanpa komitmen,umumnya bisa dilihat
pada orang-orang yang berpacaran pada bentuk cinta ini pasangan tersebut tidak
hanya saling tertarik secara fisik namun juga secara emosional pada
masing-masing individu.
Ø
Cinta Kompaniat/Pertamanan
Jenis hubungan ini adalah hubungan jangka panjang dan sama
sekali tidak melibatkan gairah namun memiliki keintiman dan komitmen yang kuat,
pada umumnya terdapat pada hubungan pertemanan atau persahabatan dengan
komitmen yang kuat baik sesama jenis maupun berlainan jenis sedangkan dalam
pernikahan cinta dalam bentuk ini sudah mengalami ketertarikan fisik yang sudah
berkurang.
Bersambung.....
Sampai disini sajian penulis pada artikel C.I.N.T.A: Menurut
teori cinta segitiga bagian ke 2 kali ini penulis akan merangkum lebih lanjut
dan lebih mendalam lagi pada artikel-artikel selanjutnya, semoga kiranya
artikel ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkan dan pastikan anda
tidak tertinggal satu artikel terbaru pun dari penulis,demikianlah sajian ini penulis
akhiri.
Sumber: Makalah Psikologi tentang ” Bentuk-bentuk cinta berdasarkan Triangular Theory of Love” Karya:
Juliana I Saragih S.Psi.2006. Alumnus Fakultas Psikologi dan Tenaga Pengajar di
Universitas Sumatera Utara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar