Gambar: Sultan Iskandar Muda
Sebagaimana diketahui bahwa kisah-kisah tentang pahlawan
atau aksi-aksi kepahlawanan selalu saja menarik untuk dibahas hal tersebut bisa
dilihat dari banyaknya komik-komik,buku cerita,dan film yang beredar mengangkat
kisah pahlawan tidak hanya dikalangan anak-anak namun juga dikalangan
orang-orang dewasa juga menyukai kisah-kisah mengenai pahlawan, karena itulah
penulis pada artikel kali ini tertarik ingin menulis tentang kisah pahlawan
dengan tema yaitu “Profil tokoh: Sultan iskandar muda.” Penulis akan mencoba
untuk merangkum kisah ini dengan lengkap secara sistematis dan terstruktur
berdasarkan data dan informasi yang penulis miliki agar memudahkan para pembaca
sekalian dalam memahami dan mengikuti alur cerita,baiklah kita langsung saja.
Bagi masyarakat indonesia siapa yang tidak mengenal sosok
Sultan iskandar muda, ya, beliau adalah pahlawan nasional indonesia asal aceh
yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 077/TK/ Tahun 1993
tanggal 14 September 1993, Sultan iskandar muda dianugerahi
gelar pahlawan nasional oleh Pemerintah RI serta mendapat tanda
kehormatan Bintang Mahaputra Adipradana (Kelas II),sebagai wujud
pernghargaan terhadap dirinya.
Nama sultan iskandar muda diabadikan sebagai nama
jalan di sejumlah daerah di tanah air juga sebagai nama untuk kapal perang
milik indonesia yaitu “KRI Sultan Iskandar Muda”, “Bandara internasional Sultan
iskandar muda” dan “Kodam Iskandar muda Nanggroe aceh
darussalam”,juga menjadi nama salah satu SMP dan SMA di aceh. Sultan iskandar
muda lahir di banda aceh pada tahun 1593,sultan sendiri mengandung makna ialah
pemegang kekuasaan/pemangku kekuasaan (The power holdings) dan nama kecilnya
adalah perkasa alam, dari pihak ibu sultan iskandar
muda merupakan keturunan dari Raja Darul Kamal, sedangkan dari pihak
ayah ia merupakan keturunan Raja Makuta Alam.
Darul-Kamal dan Makuta Alam pada zaman dahulunya merupakan
dua tempat pemukiman bertetangga yang dipisahkan oleh sungai Iskandar muda
seorang diri mewakili kedua cabang dari daerah tersebut yang berhak sepenuhnya
untuk menduduki tahta, gabungan kedua daerah tersebutlah merupakan asal mula
Nanggroe Aceh Darussalam.
Ibunya bernama putri Raja indra bangsa atau nama
lainnya Paduka syah alam yang merupakan anak dari Sultan alauddin
riayat syah, sultan aceh ke-10,ibu sultan iskandar muda putri raja indra bangsa
menikah dengan sultan mansyur syah, putra dari sultan abdul
jalil yang merupakan putra dari sultan alauddin riayat syah
al-kahhar, sultan aceh ke-3, jadi memang sebenarnya ayah dan ibu dari sultan
iskandar muda itu sendiri sudah merupakan sama-sama pewaris dari kerajaan
dan iskandar muda sendiri sudah terbiasa dengan kehidupan istana.
Pada tahun 1604 sultan saidil mukammil turun tahta dan
keadaan tersebut menjadi tidak kondusif bagi sultan husin (saudara laiki-laki
dari sultan iskandar muda) dan sultan iskandar muda,sultan husin yang kala itu
bertugas sebagai wakil sultan untuk saidil mukammil memerintahkan untuk
menangkap sultan iskandar muda, loh kenapa bisa? karena tuduhan menghasut, lalu
perkasa alam dipenjarakan sementara keadaan kerajaan ketika itu sedang lemah
karena adanya kekacauan di aceh,hal itulah yang langsung dilirik oleh portugis
dan berusaha menyiapkan armadanya untuk menyerang aceh. Melihat kondisi
tersebut sultan iskandar muda mengirimkan surat kepada sultan husin untuk membebaskannya,agar ia dapat membantu menyerang portugis dan permintaanya itu
dikabulkan oleh sultan sehingga ia dibebaskan dari penjara.
Dipimpin oleh Admiral Alfonso Del Castro portugis melawan
kekuatan perkasa alam,dalam pertempuran tersebut portugis berhasil dikalahkan
oleh sultan iskandar muda dan pasukannya yang kemudian mengusir portugis dari
daerah aceh, setelah peristiwa tersebut iskandar muda menduduki tahta kerajaan
pendudukan kerajaan tersebut didukung oleh orang-orang besar,salah satu
keunggulan dari pemerintahan sultan iskandar muda adalah keberaniannya untuk
melawan para penjajah yang ingin menguasai perdagangan di nusantara hal inilah
yang mempengaruhi kebijakan-kebijakan sultan untuk mengatur perdagangan.
Sultan iskandar muda menduduki tahta kerajaan pada tahun
1607 dengan usia yang masih sangat muda yaitu 14 tahun kapan tepatnya ia mulai
memangku jabatan raja masih menjadi perdebatan di kalangan ahli sejarah,untuk
itu penulis memutuskan hanya mencantumkan tahun beliau mulai menduduki kerajaan
dan tidak menuliskan waktu persisnya,masa kekuasaan sultan iskandar
muda tersebut ini dikenal sebagai masa paling gemilang dalam
sejarah kerajaan aceh darussalam.Ia dikenal sangat piawai dalam membangun
kerajaan aceh menjadi suatu kerajaan yang kuat, besar, dan tidak saja disegani
oleh kerajaan-kerajaan lain di nusantara namun juga oleh dunia luar,pada masa
kekuasaannya kerajaan aceh termasuk dalam lima kerajaan terbesar di
dunia, wah hebat ya Sultan iskandar muda? benar-benar tokoh yang menginspirasi.
Sultan iskandar muda menikah dengan seorang putri
dari kesultanan Pahang, yang lebih dikenal dengan Putroe Phang,dari
hasil pernikahan ini sultan iskandar muda dikaruniai dua orang anak
yaitu meurah pupok dan putri safiah. Kabarnya, sang ratu yaitu
istri sultan iskandar muda selalu sedih
karena memendam rindu yang amat sangat terhadap kampung halamannya yang
berbukit-bukit,karena terlalu cintanya sang sultan dengan istrinya,sultan
memerintahkan pembangunan gunongan di tengah taman istana sebagai tanda
cintanya dan juga untuk mengobati kerinduan sang ratu terhadap kampung
halaman,hingga saat ini gunongan tersebut dan masih ada serta dapat disaksikan
secara langsung. Walaupun sang sultan gagah berani ketika berperang menghadapi
musuh namun sultan juga mempunyai sifat penyayang dan romantis juga.
Gunongan adalah sebuah taman yang terdapat dihalaman istana
yang dibangun oleh sultan iskandar muda taman ini dibangun agar sang ratu tidak
kesepian bila di tinggal sultan menjalankan pemerintahan sekaligus untuk
mengobati kerinduannya terhadap kampung halaman,pembangunan taman dilakukan
setelah kerajaan aceh menaklukkan kerajaan pahang di dalam taman ini terdapat
pinto khop yaitu gerbang kecil berbentuk kubah yang merupakan pintu yang
menghubungkan taman dengan istana.
Gambar: Gunongan
Sejak iskandar muda naik tahta perubahan-perubahan besar
yang terencana berlaku dengan cepat terutama kemajuan ekonominya Ia
menyimpulkan bahwa produk-produk hasil bumi nusantara merupakan bahan yang
menjadi rebutan oleh orang-orang eropa,bahan komoditi ekspor yang bernilai
tinggi diantaranya adalah emas dan lada yang pada saat itu banyak terdapat
dikepulauan Sumatera.
Sultan iskandar muda juga sangat memperhatikan tatanan
dan peraturan perekonomian kerajaan,dalam wilayah kerajaan terdapat bandar
transito kutaraja,yang letaknya sangat strategis sehingga dapat menghubungkan
roda perdagangan kerajaan dengan dunia luar terutama negeri barat,dengan
demikian tentu perekonomian kerajaan sangat terbantu dan meningkat tajam. Rakyat aceh pun mengalami kemakmuran dengan pengaturan yang mencakup seluruh
aspek kehidupan.
Menurut tradisi aceh, iskandar muda membagi wilayah aceh ke
dalam wilayah administrasi yang dinamakan mukim dan
ulèëbalang,mukim adalah
himpunan beberapa desa yang dipimpin oleh seorang imam sedangkan ulèëbalang
atau hulubalang adalah bawahan utama sultan yang dianugerahi dan dipercaya
untuk mengelola dan menjalankan roda kerajaan didaerah mukim tersebut maka
seorang imam yang dimaksud sebagai pemimpin di daerah mukim adalah hulubalang
dari seorang sultan yang diawasi dengan ketat oleh iskandar muda sendiri.
Pada masa
kekuasaannya sultan iskandar
muda dikenal sebagai raja yang sangat tegas dalam menerapkan syariat
Islam, sultan pernah
mengeluarkan kebijakan tentang pengharaman riba dan terdapat sejumlah
ulama besar yang ada disekitarnya antara lain adalah syiah
kuala sebagai mufti besar di kerajaan aceh pada masa sultan iskandar muda
hubungan keduanya adalah sebagai penguasa dan ulama yang saling mengisi proses
perjalanan roda kerajaan,hubungan tersebut diibaratkan "Adat bak
Peutoe Meureuhom, Hukom bak Syiah Kuala " kalimat tersebut dalam
bentuk bahasa daerah aceh dan jika dalam bahasa indonesia adalah sebagai
berikut “Adat di bawah kekuasaan sultan, kehidupan hukum beragama di bawah
keputusan tuan syiah kuala”, sultan iskandar muda juga sangat mempercayai ulama
lain yang sangat terkenal pada saat itu, yaitu Syeikh Hamzah
fanshuri dan Syeikh Syamsuddin as-sumatrani. Kedua ulama ini juga
banyak mempengaruhi kebijakan sultan,keduanya merupakan sastrawan terbesar
dalam sejarah nusantara.
Selain itu langkah utama yang dilakukan sultan untuk
memperkuat kerajaan adalah dengan membangun angkatan perang yang umumnya diisi
dengan tentara-tentara muda dan membeli banyak persediaan senjata-senjata,saat
itu kerajaan aceh memiliki kekuaatan militer yang sangat kuat ia pun segera
mulai melakukan ekspedisi angkatan laut yang menyebabkan ia mendapatkan kendali
yang efektif di daerah barat laut indonesia sultan iskandar muda pernah
menaklukan Deli pada tahun 1612, Johor pada tahun 1613, pasukan
portugis diperairan baning pada 1614, Pahang pada tahun 1618, Kedah
pada tahun 1620, dan Nias pada tahun 1624,menakjubkan bukan?.
Sultan juga melakukan hubungan diplomasi internasional terhadap
kerajaan-kerajaan lainnya sebut saja kesultanan utsmaniyah turki yang ketika
itu sudah berkedudukan di konstantinopel dan dibawah kepemimpinan sultan Ahmad
1, luarbiasa bukan? kebesaran sultan iskandar muda sampai ke konstantinopel.
Pada tahun 1612 sultan iskandar muda mengirim utusannya untuk menghadap sultan
utsmaniyah yang berkedudukan di konstantinopel namun utusan kerajaan aceh
terluntang-lantung demikian lamanya sehingga mereka harus menjual sedikit demi
sedikit hadiah persembahan untuk kelangsungan hidup mereka,tidak ada sumber
yang dapat memastikan dengan jelas mengenai mengapa utusan kerajaan aceh itu
terluntang-lantung.
Lalu pada akhirnya ketika mereka diterima oleh sang sultan
persembahan mereka hanya tinggal menyisakan lada sicupak atau lada
sekarung,namun sang sultan menyambut baik hadiah itu dan mengirimkan hadiah
sebuah meriam dan beberapa orang yang cakap dalam ilmu perang untuk membantu
kerajaan aceh,meriam tersebut masih ada hingga kini dikenal dengan nama “Meriam
Lada Sicupak”. Pada masa selanjutnya sultan utsmaniyah mengirimkan sebuah
bintang jasa kepada sultan aceh.
Juga pada tahun 1613 sultan iskandar muda menerima utusan
dari kerajaan inggris yang kala itu dipimpin oleh Raja James 1, dan pada tahun 1621 menerima
utusan dari perancis yang membawa surat dari Raja Louis XIII yaitu Admiral De
Beaulieu, utusan Raja Perancis tersebut semula bermaksud menghadiahkan sebuah
cermin yang sangat berharga bagi sultan aceh. Namun dalam perjalanan cermin
tersebut pecah hingga akhirnya mereka mempersembahkan serpihan cermin tersebut
sebagai hadiah bagi sang sultan.
Menurut utusan perancis tersebut istana kesultanan aceh
luasnya tak kurang dari dua kilometer, istana tersebut bernama “Istana Dalam
Darud Donya” kini Meuligoe aceh yang menjadi kediaman gubernur aceh,di dalamnya
meliputi medan khayali dan medan khaerani atau taman istana yang mampu
menampung 300 ekor pasukan gajah. Sultan iskandar muda juga memerintahkan untuk
menggali sebuah kanal yang mengaliri air bersih dari sumber mata air hingga ke aliran
sungai dimana kanal tersebut melintasi istananya, sungai ini hingga sekarang
masih ada dan dapat dilihat mengalir tenang di sekitar meuligoe di sanalah
sultan ketika itu sering berenang atau menjamu tamu-tamu kehormatannya.
Bagaimana,apakah anda terkesan dengan Sultan iskandar muda?
Tidak hanya sampai disitu saja,pangeran Maurice dari belanda
juga pernah mengirim surat dengan maksud meminta bantuan pasukan kepada
kesultanan aceh darussalam,sultan menyambut maksud baik mereka dengan
mengirimkan rombongan utusannya ke belanda rombongan tersebut dipimpin oleh
tuanku Abdul hamid rombongan inilah yang dikenal sebagai orang indonesia
pertama yang berkunjung di belanda. Dalam kunjungannya tuanku Abdul hamid sakit
dan akhirnya meninggal dunia,ia dimakamkan secara besar-besaran di belanda
dengan dihadiri oleh para pembesar-pembesar belanda. Namun karena orang belanda
belum pernah memakamkan orang secara islam, maka ia dimakamkan dengan cara
agama nasrani di pekarangan sebuah gereja,kini di makam tuanku Abdul hamid
terdapat sebuah prasasti yang diresmikan oleh mendiang yang mulia pangeran
Bernhard suami mendiang ratu Juliana dan ayah dari yang mulia ratu Beatrix.
Pada tahun 1629 terjadi peristiwa pengepungan Malaka oleh
kerajaan aceh yang sangat terkenal didunia ketika itu sultan iskandar muda
menyerang malaka karena disana portugis mendirikan benteng pertahanan yang
nantinya digunakan untuk menjajah wilayah nusantara,armada yang dikirim oleh
sultan mencapai 236 buah kapal dengan 20.000 prajurit tempur kerajaan aceh
mengepung malaka dalam waktu berbulan-bulan. Dalam pertempuran di benteng
Madres Dios tersebut gubernur malaka De Fonseca tewas tertembak selama kurun
waktu tersebut portugis diserang dari segala penjuru yang menyebabkan mereka
kekurangan makanan dan tidak dapat mempertahankan benteng tersebut hingga
akhirnya pasukan mereka mundur ke benteng terkuat yakni A Famosa.
Kerajaan aceh melanjutkan pengepungan di benteng ini, namun
pengepungan gagal karena kuatnya benteng pertahanan musuh serta lemahnya
pengawasan dari daerah luar atau daerah laut sehingga muncul banyak
bala bantuan dari pihak portugis, bahkan kapal besar aceh pun berhasil dikuasai
dan pada saat itu aceh mengalami kekalahan yang hebat dan menderita banyak
korban.
Sultan iskandar muda juga melancarkan serangan lainnya
dalam waktu yang berbeda sebanyak 16 kali untuk menembus benteng
pertahanan portugis, meski semuanya gagal karena kuatnya benteng portugis,
kekalahan tersebut menyebabkan jumlah penduduk turun drastis
sehingga sultan iskandar muda mengambil kebijakan untuk menarik
seluruh pendudukan di daerah-daerah taklukannya, seperti di Sumatera
Barat, Kedah, Pahang, Johor dan Melaka, serta Deli,
untuk migrasi ke daerah aceh inti.
Pada akhirnya semua perjalanan pasti menemui garis akhir
maka sultan iskandar muda meninggal di aceh pada tanggal 27 Desember 1636
dalam usia yang terbilang masih cukup muda yaitu 43 tahun,lima belas hari
sebelum wafatnya sultan menghukum putranya sendiri yaitu meurah pupok karena
putra sultan telah melakukan perzinaan dengan seorang istri penduduk karena hal
tersebut maka putranya itu dikenakan hukuman rajam.
Oleh karena sudah tidak ada anak laki-lakinya yang masih
hidup maka tahta kekuasaanya kemudian dipegang oleh menantunya sultan iskandar
thani,yang berkuasa selama 5 tahun yakni dari tahun 1636 sampai 1641
kemudian sultan iskandar thani wafat, setelah wafat tahta kerajaan kemudian
dipegang janda sultan iskandar thani, yaitu sultanah tajul alam
syafiatudin syah atau puteri safiah yang berkuasa selama kurun waktu
35 tahun yaitu dari tahun 1641 sampai 1675,yang juga merupakan puteri
dari sultan iskandar muda.
Gambar: Makam Sultan Iskandar Muda
Demikianlah sajian lengkap dari penulis mengenai profil
tokoh dari Sultan Iskandar Muda semoga bisa dijadikan bahan rujukan bagi siapa
saja apabila memang dibutuhkan,penulis menyadari bahwa profil tokoh diatas
tidaklah lengkap secara sempurna itu dikarenakan keterbatasan data,sumber dan
informasi yang penulis miliki namun semoga dapat berguna dan
bermanfaat,pastikan anda terus mengunjungi Kanaha untuk informasi-informasi
yang bermanfaat.
Sumber: 1. Wikipedia
2. Dari berbagai sumber
3. Tenda sejarah.com
4. Aceh.my.id
5.
Sosihistoryedi.blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar